Jumat, 30 Mei 2014

Perjalanan Meraih Mimpi


Mimpi, ya satu kata yang mempunyai banyak arti.

Jangan takut untuk bermimpi.

Bermimpilah di luar batas imajinasimu,

Kejarlah mimpi sampai ke ujung dunia

dan berjuanglah untuk menggapai mimpi.


Suatu mimpi yang bermula dari celotehan anak kecil, ketika anak kecil tersebut mulai menyukai bola. Berawal dari ikut-ikutan nonton bola saat Piala Dunia 2002 Korea Selatan-Jepang. Ternyata dia menyukai bola, sampai-sampai nilai UN SD-nya pun jeblok. Bahkan sempat dimarahi oleh kedua orang tuanya. Namun dia tidak menyerah begitu saja, ada kesempatan memperbaiki nilai dan bisa lolos masuk SMP favorit di kota tempat tinggalnya. Berhasil masuk SMP, dia masih tetap menyukai bola. Setiap malam di saat ada pertandingan bola, dia rela bangun untuk ikut menyemangati tim kesayangannya bermain. Liga Champion 2003 pun menjadi titik awal dari mimpinya saat itu. Sebut saja dia R dalam percakapan berikut dengan ibunya.

R : “Mah, AC Milan menang Liga Champion!!!”
Ibu : “Oyaa? Selamat yaa.”
R : “Aaa Alhamdulillah, senangnyaaa.”
Ibu : “Ya udah sekarang belajar yang tekun buat ulangan umum, biar nilanya baik.”
R : “Beres. Mah, aku punya keinginan suatu saat nanti aku akan keliling dunia dan mendatangi semua stadion di dunia, terutama klub-klub bola kesayanganku.”
Ibu : “Aamiin, mamah doakan ya nak. Semoga mimpimu keliling dunia bisa tercapai.”

Percakapan itu mungkin hanyalah ucapan seorang anak perempuan berumur 13 tahun yang belum tahu mengenai peliknya kehidupan, susahnya mencari uang, dan entah bagaimana caranya bisa pergi keliling dunia dan tur stadion klub sepak bola elit di Eropa.

Setiap weekend, dia selalu mencari jadwal pertandingan bola, dan harap-harap cemas akan hasil pertandingan klub-klub kesayangannya. Ya, dia mengidolakan banyak klub di Eropa. Di setiap negara, dia mempunyai jagoannya sendiri. Italia ada AC Milan. Spanyol ada FC Barcelona dan Real Madrid. Inggris ada Liverpool dan Arsenal. Dan alasannya se-simple pemikiran anak 13 tahun, yaitu biar adil di tiap negara ada yang dia dukung serta ada pemain kesayangannya yang super ganteng di lima klub tersebut.

Selama 6 tahun, dia tetap setia bersama TV. Ikut tersenyum di saat klub-klub kesayangannya menang dan menjadi juara di setiap liga masing-masing negara. Dan sedih ketika para pemain larut dalam tekanan ketertinggalan gol dari lawannya. Bola itu bundar, hidup juga terus berputar. Piala Dunia 2006 dan Piala Eropa 2004 dan 2008 juga dilaksanakan. Senyum mengembang di wajah gadis itu, ya dia sudah manjadi gadis yang bercita-cita menjadi dokter, ketika Spanyol berhasil menjadi juara Piala Eropa 2008.

Sekarang gadis itu berhasil menjadi salah satu mahasiswa kedokteran di perguruan tinggi negeri di Yogyakarta. Dari lubuk hatinya yang terdalam, dia merasa sedih karena waktu yang ada untuk nonton bola saat dini hari tentu akan berkurang. Sejak kuliah dia jadi jarang nonton pertandingan bola klub kesayangannya secara live, bahkan untuk Piala Dunia dan Piala Eropa pun hanya beberapa match tertentu yang dapat dia saksikan secara langsung bersama teman-temannya. Bahkan, suatu ketika dia sempat terngiang atas mimpinya dulu, ingin jalan-jalan keliling dunia dan mengunjungi stadion-stadion di Eropa.

R : “Apa masih bisa kesampaian yaa mimpiku saat itu? Keliling dunia. Sementara aku harus menjalani padatnya kuliah beserta tugasnya. Nggak enak juga kalau harus minta banyak ke orang tua, sementara aku sudah besar gini. Apa enaknya aku jadi spesialis Orthopedi terus kerja di klub bola? Hmm.”

Dia memiliki mimpi yang lain, menjadi dokter orthopedi agar bisa menjadi bagian dari tim dokter sepak bola. Mimpi yang lebih memungkinkan untuk dijalani dari sekedar jalan-jalan keliling dunia.
Selalu ada jalan ketika berusaha dan memiliki keinginan kuat. Tuhan menjawab pertanyaan akan mimpinya. Bukan untuk sekedar jalan-jalan, tapi memiliki tujuan untuk mempresentasikan hasil penelitiannya di Groningen Belanda, dia mengawali perjalanan mimpinya. Dengan biaya perjalanan ditanggung sepenuhnya melalui bantuan sponsor, dia pun menginjakkan kaki di Eropa. Tentunya kesempatan ini dia gunakan sebaik-baiknya, berkeliling Eropa, ya mimpinya terwujud!

Kemudian dengan tekad yang kuat dia pergi menjelajahi Eropa seorang diri. Dia memberanikan diri untuk membuka lembaran mimpinya, tujuan utamanya adalah Spanyol, Italia, Prancis, Belgia, Swiss, dan Austria. Dia menyempatkan berkunjung ke Camp Nou di Barcelona, San Siro di Milan, Stadion Olimpico Roma, dan Amsterdam Arena di Amsterdam. Tak ketinggalan, icon bangunan Eropa yang tiap orang memimpikan ingin datang ke sana, Menara Eiffel dan Disneyland Paris; menara miring Pisa; Collosseum, Fontana Di Trevi, Pantheon di Roma; Atomium di Belgia, serta pemandangan di Swiss dan Austria. Eropa pun berhasil dia taklukkan dalam 3 minggu perjalanan.

Saat ini aku bersyukur tidak menyia-nyiakan kesempatan yang datang. Aku? Ya, gadis itu adalah aku. Seorang mahasiswi yang sukses melakukan langkah pertama dalam menggapai mimpinya melalui cara yang sama sekali tidak diperkirakan. Perjalanan Eropa di tahun 2012 menjadi lembaran awal dari mimpiku yang setinggi langit. Dan dengan alasan yang sama, yaitu mimpiku bisa keliling dunia untuk melihat keindahan ciptaan Tuhan yang beraneka ragam, serta berkunjung ke semua stadion di dunia, mari lanjutkan petualangan ke Inggris.

Inggris, suatu negara di Eropa yang sayangnya tidak termasuk dalam Schengen. Siapa yang tidak mengenal Inggris? Ketika poundsterling merupakan nilai tukar rupiah yang paling bikin teriak as known as yang paling tinggi. Di saat Big Ben yang super megah berdentang detik demi detik. Tempat dimana pusatnya atraksi di tengah kota London, Trafalgar Square. Semegah apakah istana yang merupakan tempat tinggal kerajaan, Buckingham Palace. Dan betapa terkenalnya Liga Inggris, dengan ketatnya persaingan antara klub-klub papan atas, sungguh sangat dinanti kesempatan untuk mengunjungi stadion bola klub Liga Inggris, betapa beruntungnya jika diizinkan mencicipi indahnya negara Inggris.

Can’t wait for my next journey, and here I go, England!

Carilah kesempatan yang luar biasa kapan pun dan dimana pun.

Berpetualang lah selagi masih ada umur, waktu, dan kesempatan.

Bermimpi lah seolah-olah kita mampu mencapainya.

Berdoalah semaksimal mungkin, karena Tuhan yang akan menjawab semua permintaan kita.

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar