Selasa, 22 Maret 2016

SEOUL - HARI KEDUA

Too excited for starting the second day!

What will we do in Seoul?
here we are, we will go to Ski Resort, yeay!

Hmm berawal dari keinginan mau lihat salju, akhirnya aku kepo-in salah dua selebriti Indonesia yang baru liburan di Seoul dengan menggunakan jasa tour guide terkenal di sana, sebut saja G-C haha. If you know who I mean. Mereka liburan pas musim dingin dan ke tempat ski gitu, penasaran dengan namanya aku cari di tempat tour guide nya, dan pakai hangul cobak! Alhamdulillah bisa baca yeay, berbekal tulisan biasa ku googling lah, dan muncul Vivaldi Park. Mencari tahu lokasinya, cara ke sana, ada apa saja, dll via googling. Ketemulah suatu website yang memberikan transportasi gratis PP ke Vivaldi Park beserta paket ski tour nya (75000 won per orang). Setelah bertanya via email, ternyata untuk tanggal 5 Maret masih bisa ikut tur nya yang artinya masih ada salju! Aku pun langsung mendaftar untuk booking 2 tempat di free shuttle bus nya. Langsung dapet email balasan, yang harus diprint dan disertakan fotokopian paspor ketika mau naik bus.

Singkat kata, kami sudah siap untuk memulai petualangan hari kedua. Semua peralatan tempur sudah disiapkan, tak lupa membawa payung. Kami harus melalui perjalanan dari stasiun metro Jonggak (line 1) menuju stasiun metro Hongik Univ (line 2), sekitar 20 menit. Karena kami janjian dengan bus nya di stasiun Hongdae (line 2) exit 8. Well, memang dasar orang Indonesia, kami berangkat telat, dimana kami harus lari-lari ketika keluar stasiun Hongdae exit 8, untungnya pemberhentian bus nya hanya lurus saja haha, heboh pagi-pagi sudah olahraga, tapi yang okenya nggak keringetan sama sekali. Sukses lah kami mengejar bus pukul 7.30 di stasiun Hongik Univ (line 2).

Pada awal perjalanan, kami ditawari untuk mengikuti paket tur untuk ski selama seharian, seharga 75000 won per orang, tapi ini tidak diwajibkan, jadi terserah kepada orangnya mau atau nggak. Kami pun nggak mengambil paket ini, selain mahal juga karena kami belum pernah sama sekali bermain ski. Sementara paket ini tidak menawarkan paket belajar, jadi kami takut jika ujung-ujungnya kami nggak bisa main malah jadi mubazir uang 150000 won melayang. Di samping itu, kak Elok (PD 2007 UGM) pernah mewanti-wanti kami untuk berhati-hati ketika main ski sampai diminta untuk cari asuransi haha, serem bener ya jadinya. Alhasil kami berencana melihat kondisi di sana terlebih dahulu, jika memungkinkan kami akan menyewa alat ski dan pakaiannya.

Awalnya kami merencanakan perjalanan ini seharian, karena free shuttle bus ini akan kembali dari Vivaldi Park jam 18.30, dengan perjalanan 2 jam. Ternyata di dalam bus, ada keluarga Thailand yang ingin pergi sebelum jam 18.30, sekitar jam 13an, dan dia bertanya pada mbak-mbak di dalam bus, yang dijawab oleh dia bahwa ada bus lain yang ke arah Seoul jam 13.30, nanti tinggal ikut dia, terus bakal didaftarin terlebih dahulu. Yeay Alhamdulillah, jadi bisa ke tempat lain lagi hari ini.

Perjalanan di dalam bus selama 2 jam, bus nya hangat euy, pake heater jadi kami nggak kedinginan dan melepas semua jaket tebal kami. Aku pun tertidur pulas selama perjalanan, terkadang bangun karena mamah membangunkanku untuk melihat pemandangan yang luar biasa indah, dan sesuai dugaan Vivaldi Park ini ada di pegunungan, karena bus kami nanjak terus sepanjang jalan.

Yeay, akhirnya sampai juga bus ini di tujuan, Vivaldi Park. Selain tempat ski, ada hotel juga di depannya, bagus dan besar banget. Ada 2 orang dari bus kami yang membawa koper dan ternyata berencana menginap di hotel tersebut, wow! Niat banget ya mereka ampe nginep segala haha.

Brrrr dinginnya super banget lah ini! Ya iyalah namanya juga tempat ski gitu. Pertama-tama kami mengikuti guide untuk mencari bus pulang ke Seoul, kami pun setuju untuk pulang ke stasiun metro Sinchon (line 2), well kami disuruh kumpul di kantor jam 12.45. Kemudian kami dipersilakan untuk menikmati Vivaldi Park. Well kami pun sempet bingung harus ke arah mana, dan di tengah jalan kami bersama keluarga Thailand itu mengobrol, dan mereka mengatakan akan main Slope saja dan pergi ke puncak untuk menikmati suasana dan berfoto. Kami pun setuju untuk jalan bersama keluarga Thailand tersebut, mereka pasangan suami istri bersama 1 orang anak lelakinya. Kami pun pergi ke loket untuk membeli tiket pergi ke puncak dengan kereta gantung. Namun petugas loket tidak bisa bahasa Inggris! Mereka kurang mengerti apa yang kami inginkan, kami diminta ke informasi, dan informasinya pun tutup. Akhirnya kami mengambil brosur di informasi dan menanyakan pada orang yang menyewakan sepatu ski. Kami diminta kembali ke loket untuk membeli tiket kereta gantung. Akhirnya kami ke loket dengan membawa brosur dan menunjukkan pada petugas, Alhamdulillah mereka mengerti dan memberikan kami tiket kereta gantung seharga 8000 won per orang. Kami mendapat diskon karena keluarga Thailand tersebut memperlihatkan voucher, yeay Alhamdulillah.

Kami pun segera ke kereta gantung, namun mamah ingin beli penutup kepala karena takut kedinginan di puncak, akhirnya kami turun dulu untuk membeli kupluk di toko souvenir seharga 60000 won untuk 2 penutup kepala. Gilak mahalnya, meres ini mah! Yaudahlah buat oleh-oleh sekalian bisa dipakai kalau pergi ke tempat lain hehe. Kami pun segera ke kereta gantung untuk menuju puncak. Yeay, senangnya sampai di puncak, bagus banget dan Subhanallah bisa lihat keindahan alam yang lain. Thanks God. Sesi foto-foto pun dimulai hehe.

say hi from cable car

another selca up up to the top

reach the top

model dadakan di puncak ski

groufie with Thai's family

another side on the top

Setelah kami puas selca dan groufie di puncak ski, kami pun turun ke bawah untuk melanjutkan petualangan di Vivaldi Park. Kami mampir untuk membeli makanan, dan kami memutuskan untuk berpisah karena takutnya mereka ingin duluan mengejar waktu. Sebelum berpisah, istrinya dari Thai's fams menghampiriku untuk memberi voucher diskon untuk masuk ke sloping area, baik banget deh mereka, anaknya juga lucu banget nget, pengen dicubit haha. Sementara aku dan mamah membeli burger di Bur**r K**g, seharga 8500 won, mereka lanjut ke sloping area. Kami pun membawa makanan sambil menuju tempat sloping area, sempat bingung dan tersesat, kami bertanya dengan orang sekitar dan sampai lah kami di tempat sloping area, dan ternyata berbarengan dengan keluarga Thailand tersebut. Kami pun membeli tiket terlebih dahulu seharga 9000 won per orang. Yeay, mari bermain.

sloping time with other children

Sloping time ada jam-jam nya sendiri, dibatasi oleh waktu dan harganya pun berbeda. Kami hanya bisa bermain sekitar 1 jam, karena jam 12.45 mesti berkumpul untuk mencari bus pulang ke Seoul. Kami pun sempat 5x bermain sloping, karena harus naik dahulu ke atas dengan berjalan kaki dan membawa alat seluncurnya, kemudian turun meluncur dari atas di salju hehe. Sekitar 12.30 kami bersiap-siap untuk ke kantor bus, lalu ditunjukkan bus nya ada di sekitar 'sana', kami pun ke arah 'sana', lalu mencari bus yang dimaksud ke arah stasiun metro Sinchon (line 2) dengan bertanya karena belum ada tulisan di bus nya. Ternyata belum ada supirnya, sehingga kami disuruh menunggu di depan bus-bus untuk menanti bus mana yang akan digunakan, sembari menunggu hujan pun mulai turun dengan deras. Tak lama kemudian, kami ditunjukkan bahwa bus tersebut ke arah Sinchon.

Yeay Alhamdulillah naik bus juga, ternyata bus yang kami pakai ini kebanyakan digunakan oleh penduduk asli Korea Selatan karena tidak dilengkapi dengan bahasa Inggris. Pasrah deh ini sih, kami sudah mengkonfirmasi ke supir bahwa bus ini memang menuju stasiun metro Sinchon (line 2), tinggal duduk dan menanti petunjuk supir bus. Sepanjang jalan menuju Seoul hujan deras, gelap, serta macet, kami pun tertidur lelap. Sekitar 2,5 jam perjalanan, sampailah kami di daerah Sinchon, dan aku pun bertanya arah untuk menuju stasiun metro Sinchon (line 2), kami disuruh ke arah kiri dari turunnya bus, lurus terus dan akan ketemu stasiun metro Sichon (line 2). Hawa saat itu sangat dingin, ditambah lagi hujan turun terus-menerus, super banget dinginnya. Kami pun berjalan berdua pakai payung pelan-pelan sambil was-was bener nggak ya jalannya. Kami tetap melanjutkan jalan sesuai petunjuk supir, yang akhirnya sampai di suatu perempatan besar, yang di pojokannya ada jalan menuju stasiun metro Sinchon (line 2).

Di seberang jalan, kami melihat ada Hyundai Dept Store. Akhirnya kami memutuskan untuk mampir sana dulu dikarenakan hujan yang deras dan kedinginan, serta bingung mau melanjutkan kemana. Hujan turun cukup deras sehingga sulit untuk bepergian ke outdoor dan foto-foto, jadi kami memutuskan untuk masuk ke dalam pusat perbelanjaan.

WOW, hahaha terkagum-kagum aku ketika akan memasuki Hyundai Dept. Store. Cuaca saat itu sedang hujan sehingga orang-orang menggunakan payung, dan setiap masuk ke suatu mall ternyata ada alat yang di dalamnya ada kantong plastik untuk memasukkan payung, sehingga payung itu langsung otomatis ada di dalam plastik untuk dibawa ke dalam mall. Jadi payung itu nggak berceceran air yang mengakibatkan mall jadi kotor, mantap! Berapa banyak plastik yang disiapkan untuk seperti ini di setiap mall. Aku jadi berpikir, bahwa sesungguhnya bukan Indonesia yang banyak menggunakan plastik, tapi Korea Selatan lebih boros plastik! Yang bikin takjub lagi adalah mall di Seoul itu kecil luasnya, tapi tinggi-tinggi. Jadi karena harga tanah mahal, mereka hanya memiliki lahan yang kecil untuk mendirikan mall, namun mall itu tetap besar dikarenakan ada banyak lantai, bahkan ada yg 13 lantai! Berakhir dengan muter-muter, lihat ini itu, tapi tetep nggak ada yang dibeli karena mahal-mahal. Serius deh, ini sih namanya ngerampok, sekaya apa ya orang-orang Korea Selatan ini?

Selepas menghangatkan badan di Hyundai Dept. Store, kami melanjutkan perjalanan ke Myeongdong, kami berencana untuk foto dengan Hanbok dan berkeliling Myeongdong shopping street, serta mengunjungi Mom House milik Kyuhyun SJ. Berangkat lah kami dari stasiun metro Sinchon (line 2) menuju Myeongdong (line 4) exit 6. Tujuan utama kami adalah M Plaza Myeongdong tempat Seoul Global Culture and Tourism Centre, dimana kami bisa berfoto dengan Hanbok. Dari Myeongdong exit 6, lurus saja hingga melihat Zara di sebelah kanan jalan. Masuklah ke pintu sebelum Zara tersebut, inilah M Plaza (nggak ada plang namanya), kemudian naiklah ke lantai 5. Kami sempat nyasar dan bingung karena nggak ada tulisannya padahal di peta sangatlah dekat dan mudah. Akhirnya kami bertanya ke tukang jualan di tengah jalan, dimana M Plaza sambil membeli 5 buah ebi furai seharga 5000 won. Hujan-hujan kelaparan lengkap banget, tapi Myeongdong tetap ramai oleh orang-orang! Kami sempat bertanya ke 2 orang dan akhirnya sampai ke tempat yang dituju, ternyata sebelum Zara. Padahal pas awal aku udah mengajak mamah ke Zara, tapi nggak mau hadeehh.

Naiklah kami ke lantai 5, eng ing eng sampai di sana kok sepi ya? Sudah bad feel nih, nggak mungkin sepi lah orang sampai booking segala katanya. Dan ternyata kalau sabtu tutup! Bukanya cuma Senin-Kamis jam 10-18. Oh my God! Nggak akan bisa deh aku foto pakai hanbok karena di Seoul cuma weekend doang, ya sudahlah nggak apa-apa, kecewa sih tapi ini tandanya akan ada kesempatan lain untuk kembali ke Seoul. Kami pun keluar dari M Plaza sembari melihat-lihat sekitar. Myeongdong shopping street ini lebih mengutamakan toko-toko dengan brand name, jadi sasarannya bukan berupa souvenir khas Seoul.

Setelah puas mengelilingi Myeongdong shopping street, kami bertolak ke Mom House, berlandaskan peta, aku pun mencari keberadaan Mom House. Mom House ini terletak di stasiun metro Myeongdong (line 4) exit 2. Dari M Plaza, kembali lah ke jalan raya tempat exit 6, kemudian belok kiri, lurus terus sampai terlihat belokan kanan ketiga. Belok ke kanan (seberang) deh, Mom House di sebelah kiri. Kami pun sampai di Mom House, karena Mom House ini seperti hotel, jadi kami nggak bisa masuk juga karena nggak enak numpang foto haha. Jadi kami foto dari seberang jalan yang terlihat logo Mom House nya.

berpose di sebrang jalan Mom House

Setelah dari Mom House, kami menuju Namdaemun Market, dari Myeongdong ke stasiun metro Hoehyeon (line 4) exit 5. Namdaemun juga sama seperti Myeongdong yang lebih ke toko-toko brand name, namun di beberapa tempat ada tempat souvenir, di sini kami membeli 3 kaos (10000 won), gelas seoul, pajangan piring seoul (15000 won), serta magnet seoul. Masih dengan kondisi Seoul yang hujan dan mulai gelap, kami kedinginan dan masih tetap melanjutkan perjalanan.

colongan foto di stasiun metro Hoehyeon

Next destination is Doota Mall, yaitu toko Arirang. Toko Arirang ini ada di lantai 6 Doota Mall, terkenal banget sebagai toko souvenir termurah di Seoul dan banyak pegawainya yang bisa bahasa Indonesia. Dari stasiun metro Hoehyeon (line 4) menuju stasiun metro Dongdaemun (line 1 atau 4) exit 8. Brrr dingin banget dengan hujan rintik-rintik begitu keluar exit 8, lurus saja menyebrang jalan, lalu terlihat deh Doota Mall di sebelah kanan. Seperti khasnya mall di Seoul, nggak terlalu luas tapi bertingkat-tingkat, ya seperti Doota Mall, minimal 6 lantai.

Sampai lah di Toko Arirang, tokonya standar lah luasnya, menjual beraneka ragam souvenir, semua ada di sini pokoknya dengan harga terjangkau! Kami pun kalap membeli berbagai macam oleh-oleh, lebih tepatnya berupa makanan, baik coklat (7000 won each), rumput laut (8000 won each), mochi coklat dan wijen, sampai teh ginseng, ditambah pajangan Seoul, alat pembuka amplop atau tusukan rambut (1500 won each), gantungan kunci (10000 won isi 5 buah), pembatas buku (1500 won each), dll. Borong terus sampai habis uangnya hehe, kalap banget wanita masalah belanja-belinji. Well uniknya adalah kantongnya pakai tas gitu, kayak buat baju-baju kotor jadi menarik deh, dan oleh-oleh kami full 1 tas haha.

Setelah puas berbelanja souvenir, kami pun pulang menuju hostel. Alhamdulillah hujan sudah berhenti, jadi tidak terlalu repot dan dingin. Kami pun pulang dari stasiun metro Dongdaemun (line 1) menuju stasiun metro Jonggak (line 1) exit 2. Sampai hostel dan langsung bersih-bersih, sholat, lalu blek sek zzzzz..

jepret dulu depan hotel JW Marriot

See you next day yaa...

Itinerary hari ke - 2 :
1. Vivaldi Park
2. Hyundai Dept. Store Sinchon
3. M Plaza
4. Myeongdong Shopping Street
5. Mom House
6. Namdaemun Market
7. Doota Mall

SEOUL - HARI PERTAMA

alhamdulillah, touch down INCHEON! yeay, here we are Seoul, South Korea :)




here we are, Incheon Airport

well, sampai Incheon jam 8.20 pagi. Turun dari pesawat dengan hati riang gembira untuk memulai petualangan di Korea Selatan. Begitu turun dari pesawat, mamah pengen ke toilet dulu, akhirnya kami mampir toilet dan aku langsung tancap wifi untuk check-in tentu sajaaa hahaha. Selain itu, aku memerlukan wifi untuk mengecek alamat serta nomor telepon hostel kami selama kami berada di Seoul. Yak, kami sudah booking semua hostel tempat kami akan menginap. Info ini dibutuhkan untuk mengisi form yang diberi ketika kami akan mendarat di Seoul, ya semacam pemberitahuan aja bahwa kami akan di Seoul selama 11 hari dan menginap dimana. Selama di Seoul, kami menginap di Seoul Hostel Center. Dari berbagai macam hostel yang sudah ku teliti baik tempat dan harganya, hostel ini lah yang paling sesuai budget dengan lokasi yang strategis, sekitar 10 menit berjalan kaki (versi orang Indonesia yang kedinginan) baik dari metro Jonggak (line 1) exit 2 maupun shuttle bus untuk airport limousine bernomor 6002.

Untuk info lebih lengkap mengenai hostel, silakan lihat di sini.
Sedikit review mengenai hostel, kamar hostel ini berukuran super kecil, sekitar 2m x 1,5m haha. Kami memilih kamar 2 bed room with window. Tempat tidurnya bertumpuk kayak asrama, dan hanya ada sedikit ruang untuk jalan beserta kegiatan membuka koper. Sementara jendelanya ditutup rapat dengan plastik yang suka kita gunakan buat melapisi elektronik (yang ada bulat jendol-jendol nya), jadi kami nggak bisa buka jendelanya sama sekali. Tapi emang dasar orang Indonesia suka ngerusak, jadilah kami buka pojokannya biar bisa membuka jendela sedikit, karena takut sumpek nggak bisa nafas hehe. Well, fyi hostel ini tidak menyediakan AC maupun heater di tiap ruangannya! Tapi buat kami oke-oke saja karena cuaca saat itu cukup dingin, sehingga kami hanya membutuhkan selimut. But if you go there in winter or summer, I don't think you will be fine lol. Save your budget for living there!

Setelah ke toilet, kami langsung capcus ke bagian imigrasi, dan antrinya super luar biasa! Sabar deh ya antri dulu, dan akhirnya berhasil melalui imigrasi tanpa ditanya-tanya. Dan selamat datang di Korea Selatan! Kami langsung mengambil 2 koper di lorong bagasi. Senangnya melihat 2 koper kami selamat, karena kami sempat transit 11 jam dan takutnya nggak kebawa atau salah pesawat hehe. Setelah itu, kami langsung keluar dan mencari tempat limousine bus berada. Aku sempat bertanya pada informasi dan diberitahu mengenai tempat pemberhentian bus dan tempat pembelian tiketnya. Aku ditanya akan turun dimana, lalu aku jawab daerah jongno, ternyata di tiket tertulisnya Jongno-3, padahal kami harus turun di Jongno-1. Lalu kami keluar di pintu 5, dan menuju ke platform 5B untuk menanti bus 6002. Begitu keluar airport, langsung bbbrrrrrrrr dingiiiinnnnnn bangeeeettt haha. Well, I like this weather so much, really miss the 5-10 degree celcius! It feels like Groningen then. Mamah langsung pakai syal dkk hehe.

di depan platform 5B menanti bus 6002



Sekitar 15 menit kami menunggu bus di depan platform, dan akhirnya datang juga itu bus. Aku pun sudah ancang-ancang memasukkan koper sendiri, eh ternyata ada bapak penjaga nya gitu yang bakalan naikin koper kami, dan kami diberi nomer yang nantinya untuk mengambil koper-koper kami, jadi nggak akan ketuker gitu! Mantap banget yak. Kemudian kami naik dan menyerahkan tiket serta aku bilang ke supirnya bahwa kami turun di Jongno-1, bukan Jongno-3, eeehhh malah dijutekin lah sama si ahjussi, kami disuruh duduk ajaa bzzzz. Yaudah deh biarin aja, yang penting aku tau harus turun dimana dan halte ke berapa. Alhamdulillah nya ada bahasa Inggris itu di bus, jadilah aman hehe.


Buat prepare, aku sudah men-screenshoot untuk rute bus 6002 ini, jadi nggak bingung turun dimana dan jam berapa. Bisa dilihat di sini untuk rute serta schedulle bus tersebut. Ternyata berguna banget dengan situasi dan kondisi yang entah apa yang akan terjadi hehe.


di dalam Limousine Bus

Sesampainya di tempat pemberhentian bus, kami mengikuti denah yang ada di web hostel untuk sampai ke hostel. Well, daerah Jonggak adalah daerah perkantoran. Selain lihat di web hostel, aku juga mempelajari jalanan via google map yang sudah ku screenshoot. Jadilah perjalanan menuju hostel aman, dan sampai dengan selamat.

Pegawai hostelnya ramah banget dan jago bahasa Inggris hehe. Sebelum membayar uang untuk 3 malam, kami diminta untuk melihat kamarnya terlebih dahulu, dan sesuai review di atas, sempet kaget sih, tapi males juga cari-cari hostel lain, apalagi bawa koper gede-gede gini hehe. Deal dengan harga 96000 won beserta 10000 won jaminan untuk kunci. Kemudian kami masuk ke kamar dan bersiap untuk perjalanan hari pertama.

Perjalanan dimulai jam 11. Sebelum bepergian, kami membeli T-Money dahulu untuk keperluan transportasi selama di Korea Selatan, kartunya seharga 3000 won, dan ku isi tiap kartu 20000 won. Kami membeli nya di CU mart (seperti indomaret versi Seoul). Berhubung Jonggak adalah lokasi strategis, tujuan pertama kami adalah Gwanghwamun Square dimana ada patung Admiral Yi Shin dan King Sejong. Kami ke sana dengan berjalan kaki, dan ketika kami keluar, itu adalah waktu orang-orang kerja sedang istirahat! Ramai dimana-mana, dan kami berdua pakai kerudung jalan menerobos mereka haha. Well, kami jalan tanpa peta, tapi aku sudah menghapalkan jalan, intinya adalah kembali ke jalan besar dimana bus 6002 berhenti, lalu berjalanlah ke arah datangnya bus dari Incheon. Pusing? Beloklah ke kanan, lurus terus, sampai ketemu Gwanghwamun Square di sebelah kanan.

Admiral Yi Shin

King Sejong

Gwanghwamun Gate




Yak sepanjang Gwanghwamun Square, nggak henti-hentinya bersyukur bisa melihat Seoul secara langsung bersama mamah. Kota yang ingin ku datangi berawal dari nonton MV nya Super Junior-SNSD berjudul Seoul. Alhamdulillah, ya Allah.

As you see, i wear sunglasses because of the sun, but definitely feel cold! Inilah yang kusuka dari luar negeri, panas ada matahari tapi nggak keringatan uyeah.

Berlanjut ke tempat berikutnya yaitu Insadong, dan kami pun berjalan hehe, dari Gwanghwamun Gate (lokasi foto kami), berjalan lah ke arah kanan, lurus terus sampai ada tulisannya arah Insadong, well cukup jauh sih, sekitar 15-20 menit, tapi kami nikmati saja. Karena masih awal dan nggak panas haha. Insadong itu tempat belanja souvenir, berupa jalan kecil yang kanan kirinya ramai dengan toko-toko yang menjual berbagai macam souvenir, mulai dari gantungan kunci, magnet, pajangan Seoul, sampai kartu pos, dan bahkan di depan salah satu toko ada kotak pos untuk mengirim langsung ke tempat tujuan. Sayangnya waktu itu aku masih galau untuk mengirim kartu pos karena harganya kartu pos 1000won hehe. Di Insadong kami membeli gantungan kunci seharga 8000won dan susah untuk ditawar. Berhubung ini adalah tempat souvenir pertama, kami tidak memborong banyak karena memang ingin survey terlebih dahulu.

Bergaya di salah satu sudut Insadong

Selesai cuci mata di Insadong, kami segera melanjutkan perjalanan ke Itaewon, dimana daerah ini adalah pusat Islam di Seoul dan ada masjid terbesar di Seoul serta makanan halal untuk orang Muslim. Kami naik melalui stasiun metro Anguk (line 3) exit 6. Kemudian turun di stasiun metro Itaewon (line 6) exit 3. Keluar dari exit 3, aku langsung mengikuti peta yang sudah aku screenshoot. Di perjalanan, mamah kelaparan, akhirnya kami mampir ke rumah makan halal di sebelah kiri jalan, harganya 16500 won per orang, jadi all you can eat gitu. Sempet ngerasa ditipu juga sih, mahal banget dan menurutku makanannya standar ajaa, aaakkk baru makan sekali udah bangkrut gini. Setelah kenyang makan, kami melanjutkan perjalanan menuju masjid Itaewon, sekitar jam 15.30. Hmm bener juga kalau jalanan Itaewon ini nanjak senanjak-nanjaknya, parah banget deh syok nya. Terlebih lagi masjid nya belum kelihatan, dikira salah jalan juga. Untungnya aku melihat ada menara masjid, jadilah kami jalan ke arah menara tersebut. Dan yeah sampai juga di depan masjidnya, eng ing eng buat ke masjidnya ternyata nanjak lagi haha, Subhanallah deh ya.

Syok dengan makanan 16500 won per orang

Anguk (line 6) exit 3, jalan lurus terus sampai ada perempatan pertama, kemudian belok kanan, lalu belok kiri di belokan kedua, dari sini jalanan amat sangat nanjak, bersabarlah sambil ngobrol-ngobrol hehe, kemudian mentok belok kanan, lalu belok kiri, dan belok kiri lagi deh, masjidnya ada di pojokan kiri yeay! Bingung? Silakan gmap-an hehe, aman lancar jaya kalau pakai gmap, trust me!

Sesampainya di masjid Itaewon, bingung juga dimana tempat sholatnya dan wudhunya, akhirnya aku bertanya pada petugas di sana. Ternyata tempat sholat perempuan ada di pojokan dan mesti naik tangga sampai entah lantai berapa haha. Sementara tempat wudhu nya ada di tempat terpisah yang cukup jauh. Kami pun bertukar sandal terlebih dahulu lalu mencari tempat wudhu nya. Airnya super dingin banget! Tahan-tahan demi wudhu hehe, lalu lanjut ke tempat sholat nya, kami mesti naik tangga yang entah berapa lantai, mengikuti alurnya saja hingga tiba di tempat sholat perempuan, dan ternyata cukup ramai, Alhamdulillah. Subhanallah, kami datang di saat waktu Ashar tiba, dan kami menyempatkan sholat berjamaah di masjid Itaewon. Pengalaman yang nggak bisa digantikan dengan apapun, sholat berjamaah di negeri orang, dan ini Seoul dimana jarang banget penduduk beragama Islam.

Selesai sholat berjamaah, kami melanjutkan perjalanan menuju Namsan Seoul Tower. Kami kembali ke arah stasiun Itaewon (line 6) namun menuju exit 4, dimana exit 3 dan 4 adalah bersebrangan namun masih satu sisi (untuk lebih pahamnya, pelajarilah exit tiap metro tujuan). Dari exit 4 tersebut berjalan saja lurus, nanti akan terlihat tempat pemberhentian bus. Kami akan naik bus nomor 03 tujuan Namsan Seoul Tower. Jika bisa membaca tulisah Hangeul, akan sangat membantu untuk membaca arah dan shuttle pemberhentian bus.

Tempat pemberhentian bus di stasiun metro Itaewon exit 4

Selca dalam bus 03

Mengenai jalur bus dari dan ke Namsan Seoul Tower, silakan lihat di sini.

Masuk ke bus, langsung tap T-Money nya, 1100 won per orang. Di dalam bus akan ada pemberitahuan shuttle selanjutnya, dan jika ingin berhenti silakan pencet tombol yang biasanya ada di setiap 2 bangku. Karena kalau nggak dipencet, supir bus akan lanjut terus tanpa berhenti hehe. Ternyata semua penumpang bus itu akan turun dan berakhir di Namsan Seoul Tower, jadi ya tenang saja nggak akan kesasar. Setiap mau keluar bus, tentu saja T-Money harus di-tap juga.

Yeay sampai di Namsan Seoul Tower! Excited banget rasanya bakal melihat secara langsung! Well, memang nggak semudah itu, dari turun bus, ternyata masih nanjak saudara-saudara! Hari ini temanya naik-naik ke puncak gunung banget deh. Tapi semua dilalui dengan ikhlas demi melihat Love Lock N Seoul Tower yang terkenal itu!

Pemandangan N Seoul Tower dengan pohon khas musim dingin

 Love Lock in N Seoul Tower

Love Lock in N Seoul Tower

Well said that N Seoul Tower is so beautifully romantic! Aaaakk langsung galau deh, dimana-mana pasangan gitu, wish you were here with me, Mas Azwar. Someday yaa mas.

Sampai di Love Lock, aku langsung melancarkan tugas negara haha, yaitu memasangkan 3 gembok milikku dan Mas Azwar, ratih dan doi, mamah dan papah. Selain itu ditambah dengan wishlist kami ber-5, aku - Ratih - mamah - papah - Mas Azwar. Alhamdulillah bisa ikut meletakkan Love Lock di Namsan Seoul Tower. Kenyataan juga setelah selalu melihatnya dari lagu maupun drama Korea. Love this so much!

Kami nggak masuk untuk naik ke atas, selain mahal, kami memang tidak tertarik untuk menaiki suatu tower hehe. Just like to see the whole tower! Tidak lupa kami membeli souvenir dari N Seoul Tower. Harganya? Ini mah bikin bangkrut! Mahalnya super deh kalau dikurs ke rupiah hehe, kami beli gantungan kunci dan miniatur N Seoul Tower (25000 won). Oiya siapkan tempat belanjaan sendiri ya, karena nggak dikasih plastik.

Kami pun melanjutkan perjalanan menuju Mouse Rabbit Coffee punya Yesung SJ! Dari N Seoul Tower, kami naik bus 02 menuju stasiun metro Chungmuro (line 3 atau 4) exit 2. Kemudian menuju stasiun metro Konkuk (line 2) exit 2. Mengenai detail lengkapnya, menyusul ya hehe.

Daaann sampailah kami di Mouse Rabbit Coffee, sepi euy, itu tandanya nggak ada Yesung maupun adeknya, Jongjin. Harganya ya standar kafe gitu, habis sekitar 10000 won berdua, itu cuma 1 minuman dan 1 kue. Selesai makan, kami harus meletakkan piring dan gelas bekas pakai di tempat yang telah disediakan.

di dalam Mouse Rabbit

Jam pun sudah menunjukkan pukul 20.30, kami pun memutuskan mengakhiri petualangan hari pertama. Dari stasiun metro Konkuk (line 2), kami menuju ke stasiun metro Jonggak (line 1) exit 2, menuju tempat peristirahatan kami di Seoul Hostel Center.

Itinerary hari ke - 1 :
1. Gwanghwamun Square
2. Admiral Yi Shin
3. King Sejong
4. Insadong
5. Masjid Pusat Seoul di Itaewon
6. Namsan Seoul Tower
7. Mouse Rabbit Coffee

Selasa, 15 Maret 2016

Exploring Malaysia in 6 hours

Yeay, hari yang ditunggu pun tiba, 3 Maret 2016. Hari dimana aku dan mamah akan memulai petualangan 12 hari liburan yuhuuuuu excited banget. Kami membawa 2 koper besar (kalau nggak salah ukuran 24 atau 25 gitu) ditambah 1 koper kecil yang bisa masuk kabin, serta 1 ransel berisikan kamera DSLR. Yak nggak usah dijelaskan satu per satu isinya apa saja, ya standar orang bepergian, bawa baju dan celana secukupnya beserta jaket tebal karena konon katanya bulan Maret ini Korea Selatan masih dingin brr brr, kemudian ditambah makanan cemilan serta aqua botol 1,5 liter 1 biji, beserta alat mandi, gunting, dan berkas-berkas kopian KK, pasport, tiket-tiket, dan yang nggak kalah penting adalah titipan untuk Lastin, temanku di Busan. Kami memesan bagasi 25kg, otomatis harus berjuang mencukupkan segala jenis barang-barang ini agar masuk sebagai bagian 25kg bagasi serta 7kg di kabin. Sipirili, akhirnya muat juga dengan kuota seperti itu haha. 2 koper besar di bagasi, 1 koper kecil serta ransel di kabin. Ayo berangkat, mom!

Kami berangkat jam 5 bersama papah berangkat ke kantor. Kami didrop di damri Bogor, dan langsung menjadi penumpang terakhir yang diangkut karena sudah full. Setibanya di bandara Soekarno-Hatta terminal 3 jam 7.30, kami bisa langsung check-in karena pesawat kami pukul 10.10 WIB dan dikatakan bahwa bagasi kami akan langsung ke tujuan akhir yaitu Incheon serta kami diberitahu untuk langsung saja setibanya di KLIA2, tidak perlu check in lagi. Yeay, nggak usah pikir pusing deh dengan titipan barang segede alaihum gambreng ini haha. Setelah semua urusan check-in selesai, kami tinggal duduk manis menunggu pesawat deh. Sembari menunggu pesawat, mulut pun gatel pengen ngunyah haha, akhirnya beli roti boy deh, nyaaamm nyaaamm.

Setelah penantian, akhirnya tibalah saat pesawat AK 389 (CGK-KL) boarding. Air A**a itu termasuk pesawat top yang ontime lah. Sayangnya kami duduk terpisah depan belakang gitu, tapi it's ok no problem everything gonna be alright haha. 2 jam perjalanan pun tak terasa, akhirnya mendarat dengan selamat di KLIA 2. yeay, welcome to Malaysia!

Kami pun berencana untuk mengelilingi KL selama waktu transit. Namun sempat dikatakan oleh petugas bandara cgk bahwa kami tidak boleh keluar imigrasi, tapi dari blog orang-orang banyak yang keliling Malaysia ketika transit. Akhirnya aku bertanya ke tempat transit, kata petugasnya "Silakan saja kalau dibolehkan imigrasi." Kemudian kami nekat untuk keluar dan berkeliling Malaysia. Sepat diomelin petugasnya, kenapa nggak ambil flight yang berdekatan, ya diiyain aja lah daripada bawel haha. Well fyi, nggak usah ngomong-ngomong kalau kita transit, pede aja keluar seolah-olah kita memang mau jalan-jalan di Malaysia. Persoalan imigrasi pun selesai dengan banyak lika-liku. Setelah itu, kami putuskan untuk makan di foodcourt bandara, yang harganya standar kira-kira RM 10 per porsi. Ketika kami jalan keluar foodcourt, kami disamperin oleh petugas kebersihannya dan dia memberikan kami kunci-kunci yang ternyata ketinggalan di meja makan, uwooooo kaget banget, itu kunci gembok koper kami. Alhamdulillah masih ada orang baik di Malaysia

Mengenai penukaran ringgit memang sudah kamu rencanakan ketika di Bogor, kami berencana jalan-jalan di Malaysia sehingga kami membutuhkan RM 350 untuk 2 orang selama 6 jam.

Kemudian dilanjutkan dengan sholat di mushola bandara. Setelah sholat, kami melanjutkan perjalanan dengan bis dari bandara menuju KL sentral seharga RM 11 per orang. Perjalanan membutuhkan 1 jam, melalui jalan tol yang gersang haha. Aku pun tertidur nyenyak sementara mamah memperhatikan jalanan KL. Sesampainya di KL sentral, kami langsung menuju ke tempat penitipan loker, di belakang tempat informasi, letaknya di ujung pojokan gedung gitu. Di situ harus menukar uang dengan token, dan Alhamdulillah kami dibantu oleh petugas KL sentral dalam mengunci koper kecil kami seharga RM 5. Ingatlah nomer lokernya ya, karena di kuncinya nggak ada nomernya dan jangan sampai hilang kuncinya!

Selesai meninggalkan koper, kami langsung menuju tujuan utama kami, yaitu KLCC. Kami membeli tiket satuan, tergantung tujuan kami serta jenis kereta yang akan dipakai. Dari KL sentral ke KLCC dengan LRT Kelana Jaya Line turun di stasiun KLCC, seharga RM 1,6 per orang. Dari situ, tinggal mengkuti arah keluar menuju KLCC. well, jujur agak bingung sih karena kami tiba-tiba ada di mall gitu, bingung gimana keluarnya. Karena sebenernya ini mall adalah gedung KLCC nya haha. Kalau nggak mau susah sih langsung nanya aja, tapi kami jalan-jalan aja akhirnya nemu jalan keluarnya. Dan eng ing eng, terlihatlah menara kembar nya di belakang kami. Kami pun bernarsis ria, dengan berbagai pose. Banyak banget orang jualan tongsis di situ haha, maaf bang kami bawa dari Bogor.

Setelah puas berfoto dan memandangi KLCC, kami pun melanjutkan perjalanan ke KL Tower dengan taksi dengan biaya RM 15. Sebenernya sih bisa pakai LRT, turun di stasiun Dang Wangi lalu jalan menuju stasiun Bukit Nanas untuk menuju KL Tower yang menanjak. Nah karena aku pergi bersama mamah, akhirnya aku memutuskan untuk naik taksi langsung ke depan KL Tower. Sesampainya di KL Tower, kami memutuskan untuk membeli oleh-oleh saja, karena untuk naiknya mahal dan menurut kami sih biasa aja kota KL hehe. Kemudian kami pun turun ke bawah dengan angkutan umum khusus buat pp KL Tower-gerbang bawah yang diberikan free untuk pengunjung. Sesampainya di shelter bis bawah, aku pun kaget setengah mati karena tongsis ku hilang!!! Huwaaa baru mau memulai perjalanan liburan tapi tongsis hilang, mati gaya deh ini! Akirnya kami kembali ke toko oleh-oleh dengan menggunakan angkot free ini, siapa tau ada di toko. Ternyata nggak ada, akhirnya kami pasrah mengikhlaskan kehilangan tongsis. Sebelum turun ke bawah, kami pun berpose di depan tulisan KL Tower. Di balik pose senyum, aku berpikir keras dimana bisa membeli tongsis di KL, hadeh ada-ada aja deh. Sempat berpikir untuk kembali ke KLCC, tapi males juga ke sana lagi. Akhirnya kami memutuskan lanjut ke Bukit Bintang karena di sana ada banyak toko-toko jadi pasti ada tongsis yang dijual di sana. Dari stasiun Bukit Nanas naik monorail turun di stasiun Bukit Bintang, sekitar RM 1 per orang. Yeay Bukit Bintang yang terkenal itu didatangi juga! Kami pun langsung mencari tongsis hahahaha, Alhamdulillah ketemu juga tongsis dengan harga RM 20, langsung cus beli deh. Setelah menemukan tongsis, kami pun memutuskan segera balik ke KL sentral, karena waktu sudah menunjukkan pukup 18.30. Dari stasiun Bukit Bintang naik monorail ke stasiun KL sentral sekitar RM 1 per orang.

Di KL sentral kami segera mengambil koper yang dititipkan di loker, kemudian langsung menuju bis sejenis damri yang tadi kami gunakan pas berangkat, bis pun berangkat jam 19.40. Sesampainya kami di KLIA 2, kami sholat dahulu kemuadian kami pun makan karena masih jam 21.00 sementara pesawat D7 506 berangkat pukul 01.00, jadi belum diketahui gate berapanya. Sekitar 1 jam kami ngobrol sembari makan, kemudian melihat papan pengumuman yang sudah memberitahukan gate keberangkatan kami ke Incheon. Setelah kenyang, kami pun langsung menuju imigrasi untuk pergi ke gate kami. Imigrasi pun berjalan dengan lancar tanpa pertanyaan ini itu. Kemudian di pemeriksaan barang juga lolos air minum yang hanya 1/3 haha. Sampailah kami di gate keberangkatan, dan masih sepi banget haha.Tapi berhubung kami sudah capek dan ingin segera istirahat di pesawat, jadilah kami duduk sambil melihat sekeliling sambil sesekali mengobrol singkat hehe.

Akhirnya jam 12 datang juga. Kami disiapkan untuk masuk ke pesawat D7 506. Rasanya campur aduk, akhirnya akan ke Korea Selatan! My dream comes true! Yeay, can't wait to tell the next stories there! Good night, KL!