Rabu, 16 November 2016

GATF October 2016 to UK

Kembali lagi bersama Ratna hahahaha.
Kali ini, belum melanjutkan cerita Jepang dikarenakan saat menulis blog ini, aku lagi jaga pagi di RS, dan tidak membawa itinerary Jepang. Jadilah nggak inget kemana saja dan bagaimana cara menuju tempat tersebut.

Nah, kali ini aku akan menuliskan pengalaman kedua berburu tiket di GATF Oktober 2016.

Dapat info sekitar 1-2 minggu sebelum hari H, dan saat melihat jadwal sedih karena pas lagi jaga. Mulai deh heboh cari tukeran jadwal demi mencari 3 helai tiket. Dan Alhamdulillah ada yang bisa diajakin tukeran walaupun mesti mengorbankan longshift hahaha, it's okay lah!

Kegalauan tidak dimulai dari tuker jaga, namun saat menentukan destinasi, mencari segepok uang serta teman berlibur. Ya, begitulah kehebohan berlibur ketika mendapat WA dari temen kerja, langsung deh mata jelalatan lihat tujuan yang oke dan belum pernah terjamah, daaannn jatuhlah pilihan pada kata London! Yippiii, UK is my next holiday! Well yah emang sih maksa banget ke UK, karena aku berpikir bahwa kalau sudah residen bakalan susah buat liburan sampai 5 tahun ke depan. Nah sebelum residen, aku memutuskan akan pergi ke UK. Walaupun tiket tidak semurah ke Jepang dan bisa dibilang 2x lipatnya sendiri, tapi ya kalau sudah cinta mau bagaimana lagi #tsah.

Sesuai flyer yang aku dapatkan, harga tiket PP gar**a ke London sekitar 8,5 juta. Harus berpikir keras memutar otak, bagaimana mendapatkan uang untuk bisa jalan-jalan ke UK. Nabung dan super hemat ini sih selama 3 bulan hahaha. Demi cinta kepada travelling pun ku jabanin deh. Masalah uang insyaAllah ter-cover, kemudian sasaran berikutnya adalah siapa yang akan menemani ku ke London? Kalau sudah bersuami sih tinggal geret suami saja ya #curcol, tapi berhubung masih single jadi mikir siapa nih yang akan ku gandeng ke London hahaha. Sebenarnya pilihan utama adalah Ratih, namun Ratih pingin banget Iph**e 7+ dan masih galau uang nya, serta izin dari orang tua.

Pas bicara mau minta izin ke papah, Ratih nggak diizinin untuk ikut karena dia habis dari Jepang dan Hongkong. Akhirnya Ratih mengalah, dan lebih memilih iph**e 7+, sementara aku sih diizinkan saja karena sudah mempunyai dana pribadi. Alhamdulillah di acc. Aaaakk tapi pergi sama siapa dong ke UK? Masa sendirian banget? Atau nggak usah pergi dulu ya? Tapi kapan lagi dapet tiket murah? Karena teman ku dapat tiket ke UK sekitar 9 juta pas promo ke London. Kan bikin super galau itu tiket 8,5 juta ke London di GATF!

Langsung deh teringat dulu sempat ngobrol-ngobrol dan kepikiran mau liburan bareng sama teman SMP ku, Melani! Cuusss deh WA dia, dan dia langsung welcome sama ajakan ku ke UK. Asiiiikk Alhamdulillah ada temen juga yang mau ke London! Senangnya hatiku, nggak jadi pelanga pelongo sendirian di UK hahaha. Excited deh kami berdua mikirin mau kemana-mana saja di UK. Memang liburan itu selalu memberikan secercah harapan serta keinginan untuk menggapai hal-hal baru yang belum pernah kita jelajah.

Sampailah di H-1 GATF, pas malam hari nya ngobrol cerita sama orang tua, tiba-tiba papah menanyakan tentang berapa lama dan budget di sana. Berbekal dari perjalanan ke Jepang, mungkin aku akan ke UK sekitar 8 hari, karena tentunya UK lebih luas dan banyak yang akan didatangi. "Sekitar 1* juta bisa nggak selama di sana?" tanya papah. Terus aku langsung jawab ya sekitaran segitu budget ku sih. Eh tiba-tiba papah malah nyuruh Ratih ikut ke UK, nah loh langsung bahagia deh hahahaha.

Awalnya masih galau karena masalah budget, karena aslinya sih bakal lebih besar dari yang dibilang papah. Tapi kapan lagi papah meng-acc dua anak gadisnya pergi ke UK. Apalagi dengan kondisi papah yang lagi sakit dan butuh perawatan, kami sempat berpikir untuk jangan pergi berdua agar ada yang bisa mengawasi kedua orang tua kami. Tapi akhirnya Ratih memutuskan untuk ikut juga ke UK, karena kalau nggak sekarang sama aku, dia bingung ke UK sama siapa hahaha. Nah permasalahan selanjutnya adalah waktu liburan ke London, awalnya aku sama Melani berencana pergi pas akhir Februari - awal Maret agar tidak terlalu dingin cuaca di sana. Permasalahan ada pada Ratih yang liburnya nggak setiap saat, alias menanti liburan semester, yang artinya adalah dia libur pertengahan Januari sampai awal Februari. Jadilah kami ke sana saat musim dingin, alias WINTER!!! Angan-angan untuk liburan saat musim dingin pun tercapai ketika ke UK kali ini (semoga visa granted, ya Allah aamiin). Sempat galau karena Melani punya sakit a**a yang suka kambuh di cuaca dingin, bingung kan jadinya. Tapi akhirnya kami pun memutuskan semoga itu adalah waktu yang terbaik dan semuanya lancar, aamiin.

Setelah mendapatkan perkiraan bulan, akhirnya kami sepakat untuk ke sana sekitar akhir Januari dan awal Februari, agar aku bisa request di beda bulan serta sudah mulai mendekati akhir winter.

Hari H pun datang, aku dan rombongan pergi ke GATF Oktober 2016. Loh kok rombongan? Yak, teman-teman ku pun ikut berburu tiket penerbangan ke luar negeri, ada kak A**ng dan A***a yang ikut menebeng di mobil ku dengan kak A***g sebagai supir serta Melani dan A* sebagai penunjuk arah hahaha. Kami pun janjian di RS U**i untuk berangkat bersama sekitar jam 7. Perjalanan memakan waktu sekitar 2 jam dan macet di jalan tol pun tak terelakkan. Kami pun menghabiskan waktu dengan bertukar cerita satu sama lain.

Sampailah kami di JCC sekitar 9.20, cari parkir saja super dahsyatnya. Dapat parkiran agak di tengah dan cukup rindang, syukurlah. Perjalanan pun dilanjutkan dengan menuju tempat perhelatan akbar #tsah dari GATF. W.A.W banget melihat antrian tiketnyaaaaaaa yang panjangnya melingkar seperti ular! Ada antrian khusus cashback yang nggak paham lagi manusia nya ada dimana, dan ada antrian biasa yang pakai cash saja. Mau antri tiket saja mesti muter di luar karena di dalem penuh dengan lautan manusia yang antri untuk masuk ke dalam arena. Saat kami mau antri tiket, kami pun ditawari untuk buka cc B*I, berhubung aku dan kak A***g sudah punya, kami ditawari untuk naik kelas ke cc B*I platinum. Kami pun iya iya saja karena nggak terkena biaya bulanan selamanya, jadi kami bersedia untuk naik kelas serta mendapatkan tiket gratis khusus pemegang cc B*I.

Setelah mendapat tiket, aku dan kak A***g mengantri untuk masuk ke arena pameran, sementara A* dan Melani masuk antrian dari pembelian tiket normal. Jam 10 pun akhirnya tiba, orang-orang berbondong-bondong untuk masuk dan segera melakukan gencaran pertanyaan kepada para agen perjalanan. Di dalam pun kami bertemu dan segera pergi ke tempat yang dituju. Awalnya kami sempat bersamaan, lalu akhirnya kami memutuskan untuk menanyakan masing-masing kemudian saling bertanya ada dimana untuk janjian bertemu.

Seperti yang sudah pernah kulakukan, aku pergi ke satu agen kemudian menyatakan perkiraan bulan keberangkatan dan kisaran berapa hari di sana. Aku pun diberikan beberapa tanggal yang memang menyediaka harga promo, dan jatuhlah pilihan pada kisaran 12 hari atau 9 hari perjalanan. Sempat galau dan bingung mau memilih yang mana. UK memang tidak kecil, jadi membutuhkan waktu untuk berkeliling kota yang banyak. Namun bagaimana tentang jadwal jaga? Hebring juga kalau butuh tuker sebanyak itu sih. Siapa yang mau nggantiin?

Aku pun sempat bertanya ke Ratih, Melani, dan mamah mengenai tanggal mana yang harus ku pilih. Berbagai pertimbangan pun datang dan memberikan masukan, dengan berat hati akhirnya aku memilih hari yang sedikit yaitu total 9 hari, dengan 7 hari di UK dan 2 hari perjalanan PP. Yak, untuk permulaan tidak apa-apa, siapa tau bisa balik lagi di kemudian hari. Aamiin. Aku sudah sempat mem-booking tiket di beberapa travel agent dan sudah mengetahui harga promo di masing-masing agen.

Di beberapa tempat yang kutanyakan memang harga PP ke London kisaran 8,5 juta dan hanya berbeda beberapa puluh ribu rupiah yang tidak terlalu signifikan. Di tengah pencarian tiket, kak A***g memanggil kami dan memberitahukan bahwa harga di T****l**a jauh lebih murah dibanding saat pameran dengan pesawat yang sama yaitu Garuda, namun pembayaran menggunakan cc. Nah ribet kan ya jadinya, aku nggak mungkin bayar pakai cc yang limitnya seuprit hahahaha. Niatnya mau pinjam cc kak A***g tapi apa daya aku pun lupa tidak membawa paspor Ratih. Akhirnya aku memutuskan untuk beli di pameran saja walaupun dengan harga yang lebih mahal, karena biar ada seninya pergi ke pameran dan ada yang dibawa pulang hahaha #sokkaya #aamiin.

Jam pun menunjukkan pukul 13.00, dimana waktu terakhir untuk mendapatkan tiket promo pagi di hari Jumat. Setelah berputar-putar ke sana kemari serta menunggu kak A***g selesai sholat Jumat, akhirnya kami pun mendapatkan tiket sesuai keinginan masing-masing. A* pergi ke Korea Selatan untuk honeymoon -yang kedua- dengan suaminya dan siapa tau jadi babymoon saat pertengahan Januari. Melani mendapatkan tiket untuk pergi honeymoon bersama calon suaminya bulan Juli. Dan aku, Ratih, Melani juga mendapatkan tiket ke London untuk akhir Januari. Sementara kak A***g tidak jadi membeli tiket karena tidak ada tiket langsung yang menuju Finland.

Kemudian kami pun beranjak dari GATF dengan hati riang karena telah mendapatkan tiket yang diinginkan dan sesuai dengan kantong juga. Perut pun sudah memanggil-manggil untuk diisi, akhirnya kami memutuskan untuk mencari makan di mall, serta menemani kak A***g ke mothercare untuk membeli perbekalan anaknya, H**a. Perut senang, hati senang. Semua misi tercapai hari ini, Alhamdulillah, saatnya pulang ke Bogor.

Sampai di Bogor sekitar jam 7 malam, dan teman-teman di-drop di RS U**i. Kemudian aku dan Melani melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, aku segera menyampaikan kabar gembira kepada ke dan segera menyiapkan syarat-syarat untuk visa UK. Bismillah.

Sabtu, 12 November 2016

Antara Cengkareng dan Haneda

26 Juli pun tiba, yang artinya hari keberangkatan menuju Jepang!!!
Excited banget tiap kali mau liburan keluar negeri.

Melihat tempat baru, mengunjungi keindahan alam semesta yang tiada bandingannya, menorehkan langkah jejak kaki di belahan bumi lain, memberikan memori indah yang ditangkap oleh mata dan dikenang serta diputar oleh otak, menikmati kesejukan dan hawa cuaca yang berbeda dari biasanya, dan masih banyak hal lain yang tidak bisa dibeli dengan hanya mendengarkan cerita orang lain. Karena pengalaman itu yang akan bercerita kelak pada orang lain.

Salah satu hal yang suka membuatku malas ketika akan bepergian adalah packing! Seandainya ada kantong doraemon akan sangat menyenangkan, nggak perlu repot bawa-bawa gembolan segede alaihum gambreng hahaha. Yak, Ratih sudah packing sejak 1 minggu sebelum keberangkatan, excited banget deh ya menuju Jepang. Beli ini itu, baju ini itu, matching-in sama kaos nya dan kerudung nya, cari sepatu yang enak buat jalan, beli sunblock, sabun cuci muka, dll yang bikin kantong langsung kering. Untung sama-sama cewek ya jadi nggak bangkrut 2x papah ku. Sementara aku packing cukup H-1 saja, berbekal liburan yang dulu-dulu, packing 1 minggu sebelumnya, yang ada bongkar muat lagi H-1, jadilah malas packing lama gitu. Apalagi aku juga membawa popmie untuk perbekalan sarapan selama 7 hari di sana untuk masing-masing orang, aqua 1,5 L 3 buah, dan aneka macam cemilan untuk perbekalan di jalan ketika lapar melanda 2 orang yang sedang berlibur. Semua itu baru ready H-1 haha, jadi tepat kan packing setelah semua terbeli dengan lengkap.

Urusan packing selesai, menuju ke hal lain, berkas-berkas di fotokopi dan disiapkan untuk dibawa, baik paspor maupun semua booking-an tiket, hotel, dan kereta. Idealnya sih tiap koper atau tas dilampirkan 1 berkas itu, namun karena kadang bikin malas menghambur-hamburkan kertas, jadilah cuma 2 koper saja yang dilampirkan berkas. Ini penting sih, jikalau andaikata berkas yang 1 hilang atau ketinggalan dimana, ya kan ada kopiannya, jadilah selamat kemana-mana.

Dicek ulang dan diyakinkan sudah semua masuk. Siap berangkat.

Diantar orang tua ke damri Bogor, karena saat itu pesawat malam sekali, jadi nggak diantar sampai ke bandara SoeTa, kasihan orang tua kalau harus nyetir malam-malam gitu. Jadi kami naik damri ke bandara, setelah pamitan langsung naik ke bus dan dimulailah perjalanan kami berdua.

Sampai di bandara, kami langsung check-in dahulu, kemudian karena masih lama jam boarding nya, kami keluar untuk beli ant**o dan makan di bandara. Ternyata Ratih suka mabuk kalau di perjalanan yang cukup lama, jadi untuk persiapan selama 7 hari, kami membeli obat di Indonesia. Perbekalan obat yang lain sudah disiapkan sejak packing, namun baru kali ini kami membeli ant**o untuk mabuk perjalanan hahaha. Makan di HokBen, fastfood favorit nya Ratih, padahal mau ke Jepang yang katanya adalah tempat asal makanan tersebut -yang pada kenyataannya aku nggak menemukan satu pun HokBen di Jepang hahahaha-.

Sempat mati gaya karena masih lama waktu boarding, akhirnya daripada bengong di luar lebih baik jalan-jalan di dalam airport saja. Kemudian kami masuk ke dalam, dan melanjutkan ke area imigrasi. Setelah lancar proses imigrasi, kami foto-foto dulu sebagai penanda pre-holiday, lalu duduk menunggu di ruang boarding tentunya sambil berfoto ria.

Sebelum kami naik pesawat, kami memberi info kepada orang tua, bahwa sebentar lagi akan naik pesawat dan akan mendarat di Haneda sekitar jam 8 pagi. Kami pun dipersilakan untuk masuk ke pesawat, dan ini pertama kalinya Ratih naik pesawat yang versi jumbo yaitu 2-4-2, wow besarnya pesawat ke luar negeri jarak jauh! Kami dapat di kursi yang berdua, dan otomatis Ratih yang duduk dekat jendela.

Waktu lepas landas pun tiba, kami bersiap untuk menikmati malam di pesawat. Sempat menyalakan monitor di depan kursi untuk menonton atau sekedar mendengarkan musik. Tapi kemudian sudah mulai menguap tanda bahwa rasa kantuk pun melanda. Makanan berhilir mudik diberikan kepada para penumpang, diberi snack malam, lalu ada snack pagi serta sarapan pun diberikan pilihan untuk tiap penumpang. Betapa bahagianya menggunakan pesawat Gar**a.

Nikmatilah waktumu ketika di dalam pesawat, karena inilah seninya liburan! Transportasi adalah penghubung untuk meraih mimpimu berlibur di suatu tempat, isn't it? Dan manjakanlah hidupmu dengan menggunakan transportasi yang nyaman serta aman untuk bepergian.

Setelah sekitar 7 jam perjalanan dalam pesawat, Alhamdulillah sampailah kami di Haneda! Tokyo Tokyo Tokyo, we are here!!! Nggak nyangka banget akhirnya bisa sampai di sini, bersama Ratih meraih mimpinya liburan di Jepang! Senangnya bisa diberi kesempatan untuk menemani dan membahagiakan Ratih untuk jalan-jalan di Jepang.

Perjalanan di Jepang akan segera berlanjut di halaman selanjutnyaaaa, akan penuh cerita yang tidak tergantikan oleh apa pun.

Jumat, 11 November 2016

JAPAN's VISA

Seperti yang sudah-sudah selalu saya lakukan setelah pembelian tiket adalah pengajuan VISA. Huh, nasib banget ya tinggal di In**n**ia, mau kemana-mana selalu butuh yang namanya visa. Padahal tetangga sebelah aja, si M***y**a nggak butuh visa, ya iyalah secara mereka negara pesemakmuran Inggris. Kzl deh!

Ya sudahah diterima dan disyukuri saja nikmat Allah SWT ini. Bismillah lancar pengajuan visa ke Jepang kali ini.

Apa saja syarat-syaratnya? Bisa ditemukan di sini, untuk yang pengajuan visa dengan alasan lain, bisa di cari sendiri ya di web tersebut yang InsyaAllah terpercaya karena punya kedubes Jepang. Sepertinya aku sudah mulai ngelantur ceritanya dikarenakan malam hari, makin nggak jelas kan nyeritain waktu hahahaha.
Next?

1. Paspor
Seperti layaknya pengajuan visa, paspor harus berlaku minimal 6 bulan sebelum keberangkatan. Jadi jika berangkat bulan Juli, maka masa berlaku paspor adalah sampai Januari tahun depannya. Kalau ternyata November sudah habis, maka segera perbaharui paspor Anda.
Paspor ku yang baru ini, sudah terisi dengan cap dari Malaysia dan Korea Selatan hasil berlabuh bulan Maret 2016 dengan mamah.
Cukup percaya diri bahwa visa kali ini lolos karena sudah pernah dapat visa Korea Selatan.

2. Formulir permohonan visa dan Pasfoto terbaru (ukuran 4,5 x 4,5 cm, diambil 6 bulan terakhir dan tanpa latar, bukan hasil editing, dan jelas/tidak buram)
Formulir di download lalu di print, kemudian di isi dengan jelas ya.
Untuk pasfoto, kami foto di studio foto lalu minta di print dengan ukuran tersebut, yang betapa anehnya ketika melihat foto kami tampak buntet karena berbentuk kotak! Aneh banget deh ukurannya visa Jepang, bikin minder hahaha.

3. Foto kopi KTP (Surat Keterangan Domisili)
 Semua WNI pasti punya lah ya.

4. Fotokopi Kartu Mahasiswa atau Surat Keterangan Belajar (hanya bila masih mahasiswa)
Bagi Anda yang masih berstatus mahasiswa, silakan minta surat ini ke bagian kemahasiswaan ya. Tentunya dalam Bahasa Inggris isi suratnya, yang menerangkan bahwa Anda adalah mahasiswa perguruan tinggi tersebut dan akan kembali kuliah setelah kunjungan berakhir.

5. Bukti pemesanan tiket (dokumen yang dapat membuktikan tanggal masuk-keluar Jepang)
Silakan sertakan bukti booking tiket dari GATF hahaha, kegirangan bin seneng banget dapat tiket promo!

6. Jadwal Perjalanan alias Itinerary
Yang ini tergantung dari passion tiap orang ya mau kemananya, ini ada contoh itinerary punyaku yang ku ajukan untuk visa.




Sebenernya pada kenyataannya itinerary ini bisa berubah tergantung situasi dan kondisi. Tapi aku cukup puas dengan itinerary yang ku buat karena dalam 6 hari, kami bisa mengunjungi 3 kota dan lengkap mencakup semua landmark tiap kota. Salah satu hal yang paling aku nikmati dalam proses liburan adalah membuat itinerary, karena itinerary ini mencerminkan passion dan minat seseorang dalam berlibur, mau kemana, mau apa, belanja dimana, dll. Dan akan terasa sangat puas jika bisa membuat itinerary yang bisa diterima dan masuk akal untuk dijalankan yang tentunya disesuaikan dengan waktu.
Untuk kekurangannya, mungkin aku bukan orang yang suka kuliner, jadi ya makan di tempat seadanya dan senyampainya hahaha, untung nggak ada yang protes ya.

7. Fotokopi dokumen yang bisa menunjukkan hubungan dengan pemohon, seperti kartu keluarga, akta lahir, dlsb. (Bila pemohon lebih dari satu)
Sertakan lah semua dokumen yang bisa mempermudah kita untuk di approve visanya

8.  Dokumen yang berkenaan dengan biaya perjalanan
Bila pihak Pemohon yang bertanggung jawab atas biaya
* Fotokopi bukti keuangan, seperti rekening Koran atau buku tabungan 3 bulan terakhir (bila penanggung jawab biaya bukan pemohon seperti ayah/ibu, maka harus melampirkan dokumen yang dapat membuktikan hubungan dengan penanggung jawab biaya).
Di sini, aku membuat rekening koran 3 bulan terakhir dari bank man***i, tidak ada minimal berapa. Yang penting kisaran sekitar 1 juta/hari ditambah harga tiket PP harus ada di tabungan saat angka terakhir muncul di rekening koran. Selain itu sertakan surat rekomendasi bank juga untuk amannya, toh bisa sekalian diminta ketika ke customer service.
Di samping itu, aku juga menyertakan surat sponsor dari ayah, yang menyatakan bahwa aku dan Ratih akan kembali ke Indonesia setelah liburan berakhir, disertakan dengan slip gaji ayah untuk data tambahan.

Well berkas-berkas syarat visa Jepang menurutku tidak serepot visa Korea Selatan. Jadi masih aman saja dan dapat dipenuhi segera. 3 bulan sebelum keberangkatan, kami mengajukan visa di kedubes Jepang yang bertempat dekat dengan Plaza Indonesia Jakarta. Pengajuan visa Jepang dapat diwakilkan, jadi tidak perlu semua rombongan keluarga datang, cukup perwakilan saja tapi yang penting semua dokumen penunjang sudah lengkap dan tidak tercecer. Karena pihak kedubes meminta berkas diurutkan sesuai dengan nomor yang tertera di web.

Perjalanan dari Bogor cukup panjang. Aku ditemani oleh ibu ku ke kedubes Jepang di daerah Bundaran HI, turun di stasiun kota, lalu naik busway jurusan Blok M, turun di halte Sarinah. Cukup jauh sih jalannya, tapi memang masih belum bisa turun di halte Grand Indonesia karena masih perbaikan.

Sampai juga di kedubes Jepang. Masuk ke dalam, tiap orang diminta untuk meletakkan ktp kemudian diberi nomer untuk masuk ke dalam, yang nantinya untuk mengambil ktp lagi. Sampai di dalam, aku mengambil nomor antrian lagi untuk ke loket. Setelah menunggu beberapa menit, dipanggil lah nomor ku, kemudian menyerahkan berkas sambil menyatakan bahwa kami kakak beradik dan akan liburan bulan Juli. Aku pun membayar biaya paspor sebesar Rp 330.000,00 per orang. Lalu aku diberi tanda untuk mengambil paspor, dengan kisaran paspor selesai dalam 5 hari kerja.

Kami pun pulang setelah selesai urusan pegajuan visa. Untuk mengambilnya pun tidak perlu orangnya yang datang, bisa diwakilkan tanpa membawa surat kuasa, hanya perlu membawa tanda bukti pengambilan paspor.

Setelah beberapa hari yang dag dig dug der daia, tanpa ada info dari kedubes, ibu ku pun mengambil paspor pada tanggal yang telah ditentukan oleh kedubes ketika menyerahkan paspor. Dan Alhamdulillah paspor kami di approve, here we go, travelling to Japan in Summer!

GATF April 2016 to JAPAN

hi there,
lama banget ya nggak posting cerita di blog. well karena satu dan lain hal, terutama karena malas. hahahaha, memang harus langsung nulis ya biar nggak malas!

Bermula dari GATF April 2016, pertama kalinya aku berburu tiket di suatu travel fair, dan ini adalah Garuda Indonesia! Sudah pasti service memuaskan ditambah makanan yang datang terus-menerus, kelaparan karena sebelumnya pakai maskapai A** A**A yang nggak menggratiskan makanan buat penumpangnya. Jadilah aku dan Ratih meniatkan berburu tiket di hari Sabtu, 30 April 2016.

Perburuan nggak semudah itu saudara-saudara, berangkatlah kami dari Bogor menuju JCC Senayan, naik APTB Grogol. Sempet malas karena harus naik bus demi 2 lembar tiket, tapi demi liburan pun kuperjuangkan! Yeay sampai juga di JCC, turun dari APTB, tanya sana-sini buat arah pintu masuk, dan eng ing eng ramainya masih gilak buat antri tiket masuk. Astaghfirullah segininya ya mau beli tiket Garuda murah, ya sudah lah dijabanin deh. Niat hati mau ngejar happy hour jam 10-12 pun kandas, karena kami baru bisa masuk jam 12.30. Akhirnya kami muter-muter nanya tiap travel agent yang ada di sana, awalnya cari yang terkenal, eh tapi kok sama aja mahalnya ya, mana antrinya buat nanya aja penuh perjuangan jadi bikin senewen sendiri. Akhirnya kami memutuskan untuk nanya ke travel yang nggak ramai-ramai amat ahahaha, dan menanyakan kisaran harga buat tanggal promo.

Yak, dilematik GATF adalah tidak semua tanggal tersedia harga promo. Tapi berhubung Ratih memang libur lama 3 bulan, dan aku adalah karyawan yang masuk berdasarkan shift, jadilah fine-fine aja mau berangkat kapan pun. Nah yang jadi masalah adalah, nggak mungkin kan aku request libur selama 7 hari di 1 bulan, akhirnya diakalin deh perginya beda bulan, alias motong bulan, akhir bulan sampai awal bulan. Setelah dengan gamblangnya ngomong ke si mbak travel, tanggal bebas sekitar akhir juli-awal agustus, yang penting PROMO hahaha, dapatlah kisaran tanggal yang promo tersebut. Ada 2 pilihan tanggal 26 Juli - 2 Agustus dan 28 Juli - 4 Agustus, dengan harga 5 juta sebelum happy hour. Bingung kan sekarang pilih yang mana, dengan pertimbangan tidak mau menyimpan weekend di tengah liburan, akhirnya memutuskan lebih enak yang tanggal 26 Juli - 2 Agustus, dengan harga happy hour 4,5 juta PP di T* Travel.

Alhamdulillah, jadi juga liburan impian Ratih ke Jepang, mengunjungi doraemon sang maskot di dalam kamarnya hahaha. Hati pun riang gembira pulang ke rumah naik APTB karena sudah mengantongi 2 tiket PP CGK-Haneda. Pulang sampai rumah langsung disambut dengan berbagai pertanyaan dan penjelasan mengenai keadaan di JCC. Ramainya bikin ngelus dada, tapi kebahagian jalan-jalan tiada tara.

Next aku bahas buat pengajuan visa nya ya.
See you soon.